Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Toko Merah Kota Tua Jakarta

    Toko Merah Jakarta
    Toko Merah Kota Tua Jakarta

    Follow kami wik-wik di Google News

    Toko Merah adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Tambora, Jakarta Barat, Indonesia. Bangunan ini merupakan peninggalan dari masa penjajahan Belanda di Indonesia dan merupakan salah satu bagian dari kawasan Kota Tua yang terkenal.

    Apa yang membuat Toko Merah begitu mencolok adalah warna merah bata pada bangunannya, yang membedakannya dari bangunan sekitarnya. Bangunan ini memiliki sejarah yang panjang dan pernah digunakan untuk berbagai tujuan selama bertahun-tahun.

    Sejarah

    Pertama kali, Toko Merah adalah tempat tinggal untuk tokoh penting dari Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) yang menetap di Batavia, nama Jakarta pada masa itu. Bangunan ini dibangun pada tahun 1730 dan dihuni oleh Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff sebagai penghuni pertama.

    Selama tahun 1768 hingga 1808, bangunan ini digunakan sebagai hotel khusus untuk pejabat VOC dan Belanda yang berkunjung ke Batavia. Selain Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff, beberapa tokoh penting lainnya yang pernah tinggal di sini adalah Gubernur Jenderal Jacob Mossel (1750–1761), Petrus Albertus van der Parra (1761–1775), Reinier de Klerk, Nicolaas Hartingh, dan Baron von Hohendorff (1777–1780).

    Toko Merah
    Toko Merah Kota Tua Jakarta

    Pada tahun 1743 hingga 1755, Toko Merah digunakan sebagai kampus dan asrama Académie de Marine, sebuah akademi angkatan laut. Kemudian, pada tahun 1786 hingga 1808, bangunan ini kembali berfungsi sebagai hotel untuk para pejabat.

    Pada tahun 1809 hingga 1813, Toko Merah digunakan sebagai tempat tinggal oleh Anthony Nacare, yang menghiasi bangunan ini dengan bendera Belanda di puncaknya. Pada tahun 1920, bangunan ini direstorasi dengan biaya sekitar satu juta gulden oleh NV Bouw Maatschappij. Pada tahun 1925, Gedung Toko Merah digunakan sebagai kantor oleh Dan Bank Voor Indie dan perusahaan lainnya seperti Biro, Kantor Dagang Algemene Landbouws Syndicaat, De Semarangse Zee en Brandassuransi Mij, dan WM Muller & Co.

    Pada tahun 1934 hingga 1942, bangunan ini digunakan sebagai kantor oleh Kantor Pusat N.V. Jacobson van den Berg. Selama pendudukan Jepang di Indonesia, Toko Merah digunakan sebagai Dinas Kesehatan Tentara Jepang. Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan ini beralih tangan beberapa kali, dari perorangan hingga perusahaan besar.

    Pada tahun 2012, Toko Merah mengalami restorasi ulang dengan tujuan untuk memelihara bangunan ini dan mempertahankan bentuk aslinya. Saat ini, Toko Merah sering digunakan sebagai destinasi wisata dan tempat pameran yang menampilkan sejarah dan budaya Indonesia. Bangunan ini juga telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1992.

    Toko Merah adalah salah satu warisan bersejarah yang penting di Jakarta dan menjadi saksi bisu sejarah panjang Indonesia di masa lalu.

    Toko Merah
    Toko Merah Kota Tua Jakarta

    Misteri

    Di balik kemegahan dan elegansi Toko Merah ini, tersimpan legenda mistis yang sangat menarik.

    Kisah mencekam yang mengelilingi bangunan ini telah lama menjadi cerita terkenal di kalangan masyarakat setempat. Katanya, penggunaan nama "Toko Merah" ini berasal dari peristiwa menegangkan yang dikenal sebagai Geger Pecinan. Dalam peristiwa tragis ini, banyak nyawa melayang, dan warna merah menjadi simbol darah yang tumpah.

    Konon, Toko Merah awalnya merupakan tempat pembantaian etnis Tionghoa di Kota Batavia. Mayat-mayat yang berasal dari etnis Tionghoa ini kemudian dibuang di sekitar Sungai Kali Besar yang berada tepat di depan bangunan. Dari bangunan tersebut, katanya, permukaan air Sungai Kali Besar tampak berwarna merah darah.

    Toko Merah
    Toko Merah Kota Tua Jakarta

    Tidak hanya itu, bangunan Toko Merah ini juga konon digunakan sebagai tempat penyiksaan terhadap gadis-gadis. Menurut cerita yang sama, di dalam bangunan ini dulu terdapat banyak gadis yang disiksa secara brutal hingga tewas. Bahkan, banyak yang mengklaim bahwa mereka sering mendengar suara langkah prajurit, melihat sosok nona Belanda berbaju putih yang terbang di malam hari, mengenakan gaun, serta mendengar tangisan dan teriakan para gadis.

    Fasilitas

    • Spot foto
    • Tempat Istirahat
    • Pusat belanja
    • Tempat sampah
    • Area Parkir kendaraan
    • Kamar mandi/ MCK

    Tiket Masuk Toko Merah Kota Tua Jakarta

    Harga Tiket Masuk Toko Merah Kota Tua Jakarta
    Tiket masukRp. 10.000

    Jam Buka Toko Merah Kota Tua Jakarta

    Jam Buka Toko Merah Kota Tua Jakarta
    Setiap Hari09.00 – 16.30

    Lokasi Toko Merah Kota Tua Jakarta

    Toko Merah berada di DKI Jakarta, tepatnya berada Jakarta Barat beralamat: Jl. Kali Besar Barat No. 11, Pinang Siang No.3, Roa Malaka, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11230

    Toko Merah merupakan bagian dari Tempat Wisata Populer Kota Tua Jakarta yang wajib dikunjungi.

    Post a Comment for "Sejarah Toko Merah Kota Tua Jakarta"